Pak Guru Rudi
Hari ini kita akan belajar mengenal perahu khas Indonesia yang menjadi perhatian dunia, yaitu Kapal Pinisi.
Pak Guru Rudi
Mari kita mulai dengan melihat peta pulau Sulawesi untuk mengetahui di mana dan bagaimana kapal Pinisi diproduksi. Klik pada "Bulukumba" di dalam peta untuk mengetahui informasi lebih banyak!
1
Kapan Kapal Pinisi mulai dibuat di daerah Bulukumba?
Jawaban Pertanyaan 1
2
Mengapa wilayah Bulukumba mendapat nama Butta Panrita Lopi?
Jawaban Pertanyaan 2
Pak Guru Rudi
Sekarang kita akan membaca cerita dari Andi Basso tentang kapal Pinisi. Klik pada tautan berikut ini: Pinisi, Warisan Budaya Suku Bugis
3
Siapakah suku Bugis?
Jawaban Pertanyaan 3
4
Manakah dari ciri-ciri berikut ini yang merupakan kapal Pinisi?
Jawaban Pertanyaan 4
Dua layar dipasang di ujung depan, tiga layar di bagian depan, dan dua layar lagi dipasang di bagian belakang perahu.
Tiga layar dipasang di ujung depan, dua layar di bagian depan, dan dua layar lagi dipasang di bagian belakang perahu
Dua layar dipasang di ujung depan, dua layar di bagian depan, dan tiga layar lagi dipasang di bagian belakang perahu
5
Siapa nama pangeran yang pertama kali membuat Pinisi?
Jawaban Pertanyaan 5
6
Mengapa Sang Pangeran membuat Kapal Pinisi?
Jawaban Pertanyaan 6
7
Apakah tujuan Sang Pangeran berhasil? Jelaskan alasanmu!
Jawaban Pertanyaan 7
Pak Guru Rudi
Kita akan mencari tahu lebih banyak tentang pembuatan kapal Pinisi. Mari kita mulai dengan menggunakan “Google” untuk mencari informasi di internet.
8
Lihat hasil pencarian google di sisi kiri.
Klik teks yang berwarna biru di samping yang paling tepat menjelaskan tentang pembuatan kapal pinisi!
9
Siapa saja yang membuat Kapal Pinisi?
Jawaban Pertanyaan 9
10
Apakah yang dimaksud dengan pernyataan, "tidak seorang pun boleh menganggap dirinya paling berjasa"?
Jawaban Pertanyaan 10
Pak Guru Rudi
Ada dua jenis kapal pinisi. Ingin tahu lebih banyak? Sekarang klik pada tombol "Jenis Pinisi".
11
Lengkapi tabel perbedaan antara Pinisi Lamba dan Palari berikut ini?
Jawaban Pertanyaan 11
Pinisi Lamba
| Ukuran | |
| Jenis | |
| Tenaga Penggerak |
Pinisi Palari
| Ukuran | |
| Jenis | |
| Tenaga Penggerak |
12
Saat ini, Kapal Pinisi masih dipergunakan untuk perdagangan antardaerah. Seorang pedagang yang berlayar mengangkut ikan segar dan sayur mayur ingin sampai lebih cepat ke pulau tujuan. Menurut kamu, Kapal Pinisi jenis apakah yang lebih tepat?
Jawaban Pertanyaan 12
13
Sebutkan perubahan fungsi kapal Pinisi dulu dan sekarang?
Jawaban Pertanyaan 13
14
Kapal Pinisi memiliki potensi atau daya tarik wisata. Sebutkan bagian dari teks yang mendukung pernyataan tersebut!
Jawaban Pertanyaan 14
Pak Guru Rudi
Sekarang, kita akan mencari tahu bagian-bagian Kapal Pinisi. Klik pada tombol “Bagian Kapal”.
15
Menurutmu apa yang akan terjadi apabila pembuat kapal pinisi tidak membuat anjong sebagai bagian dari kapal mereka?
Jawaban Pertanyaan 15
Pak Guru Rudi
Sekarang, kita akan mencari tahu proses pembuatan Kapal Pinisi. Klik pada tombol “Proses Pembuatan”.
16
Apakah semua tahap pembuatan dilakukan dengan cara tradisional? Jelaskan jawabanmu disertai dengan bukti dari teks di samping!
Jawaban Pertanyaan 16
17
Upacara apa yang dilakukan pada tahap terakhir?
Jawaban Pertanyaan 17
18
Tahap mana yang pengerjaannya paling lama? Berikan alasan berdasarkan isi teks di samping!
Jawaban Pertanyaan 18
Pak Guru Rudi
Sekarang, kita sudah mengetahui bagaiamana Kapal Pinisi di mata dunia? Silakan klik tombol “Warisan Budaya Dunia” yang berada di menu atas
19
Mengapa Pinisi ditetapkan sebagai Warisan Dunia?
Jawaban Pertanyaan 19
20
Manakah di antara daftar berikut yang merupakan warisan budaya takbenda?
Jawaban Pertanyaan 20
Tari Saman
Candi Borobudur
Candi Prambanan
Pak Guru Rudi
Selamat! Kamu telah menyelesaikan penelitianmu tentang kapal pinisi.
Pak Guru Rudi
Sekarang kamu bisa memeriksa ulang jawaban-jawabanmu dengan menggulirkan layar ke atas. Kalau kamu mengubah jawabanmu, jangan lupa mengeklik “SIMPAN.”
Pak Guru Rudi
Kalau kamu sudah puas dengan jawabanmu, klik tombol Keluar di sisi bawah ini.
Hak Cipta Pusat Penilaian Pendidikan © 2019